Sabtu, 22 Desember 2012

Strategi membeli Cipto Junaedy



Cipto Junaedy   Nama ini sudah tidak asing lagi. Strategi Tanpa Uang Tanpa Utang yang diajarkannya dikenal orisinil dan mendobrak. Strateginya itu mampu mematahkan strategi Kiyosaki dan Dolf De Ross yang berbasis utang. Hampir setiap minggu namanya menghiasi berbagai media massa nasional dan daerah.

Sumber : Cipto Junaedy


Pengalaman profesionalnya ini membuahkan hasil yang tidak tanggung-tanggung. Antara lain, dia berhasil melakukan hair cut untuk korporasi hingga 70 persen dari total utang sebesar USD 100 juta, dan melakukan berbagai aksi pencaplokan perusahaan, yang didalamnya termasuk properti.

Cipto Junaedy

Strategi yang diajarkan oleh Cipto Junaedy berakar dari pengalaman profesionalnya menduduki posisi manajemen puncak sebagai group finance director. Di posisi itu, dia mengendalikan 13 perusahaan asing yang beraset lebih dari USD 500 juta.


Seminar yang dibawakannya pun menjadi yang terbesar dan terpopuler, juga hadir secara eksklusif dikenal tanpa menggunakan sponsor manapun, karena materi yang disampaikannya berbicara tentang strategi dan agar bebas kepentingan.

Tak heran, selama 10 tahun terakhir, dia terbang rata-rata 100 kali setiap tahun untuk perjalanan bisnis berkaitan dengan pengalaman profesional tersebut. Dia telah terbang ke Jepang lebih dari 30 kali untuk melakukan negosiasi bisnis di bidang banking, manufacturing, dan trading.


Pada empat tahun terakhir, sejak usia 35 tahun, Cipto Junaedy membagikan dan mengajarkan strategi-strateginya melalui seminar terpopuler Strategi Membeli Properti Tanpa Uang Tanpa KPR, Tanpa Harus Menunggu Harga Miring yang diselenggarakan di berbagai kota besar di Indonesia dan luar negeri.

Selama 15 tahun, dia berpengalaman di korporasi, keuangan, dan bisnis, baik di industri manufaktur, jasa, dan trading. Bidang konsentrasinya adalah debt restructuring, merger and acquisition, corporate budgeting, company valuating, strategic tax planning, haircut, banking, capital expenditure, strategic comprehensive financial planning, serta public corporation reporting, dan shareholders issues management.


Cipto Junaedy mengajarkan dalam berbagai seminar yang telah diselenggarakan di banyak kota, baik luar negeri maupun dalam negeri, di antaranya di Jakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Bali, Balikpapan, Palembang, dan kota-kota lainnya di Indonesia; agar setiap orang memiliki properti minimum sejumlah anaknya, tanpa utang, tanpa uang.




Sabtu, 01 Desember 2012

Profil Rohis STIS

Perguruan Tinggi Kedinasan

PROFIL  

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada ALLAH...” (Ali ‘Imran : 110)

 

Saudaraku…

 

Dalam kebeningan gelas pemersatu hati, diantara hati-hati kita,

 

aku berhati-hati mengisinya, menuangkan manis dan segarnya iman,

 

Agar hatiku, hatimu, hati-hati kita tetap terjalin erat dalam tali ukhuwah,

 

Agar masa depan menyapa kita dengan indah,

 

Bersama dalam cita kebaikan…

Perguruan Tinggi Kedinasan

Manusia terbangun atas unsur akal, jasmani, dan ruhani. Harapan ideal setiap orang adalah kebahagian sejati yang meliputi seluruh unsur tersebut. Pancasila, UUD 1945, dan GBHN sebagai landasan kehidupan negara mengisyaratkan tuntutan sumber daya manusia (SDM) Indonesia paripurna, yaitu terwujudnya seluruh aspek yang ada pada manusia yang selaras, serasi, dan seimbang.

 

Namun, perhatian terhadap pengembangan dan pembinaan aspek ruhani manusia masih sangat kurang dibandingkan aspek jasmani dan akal. Nilai-nilai moral dan akhlak tidak tercermin secara utuh dalam diri manusia karena agama yang merupakan sumber dari nilai-nilai luhur tersebut dipahami secara parsial tidak mencakup seluruh aspek kehidupan.

 

Islam sebagai agama lengkap dan sempurna (asysyamil wa mutakamil) tidak hanya mengatur ubudiyah hubungan individu dengan Rabb Maha Pencipta, tetapi juga berisi pedoman seluruh aspek tata kehidupan manusia. Ideologi, politik, social, ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan semuanya diatur dalam Islam. Namun mayoritas umat Islam saat ini, sangat sedikit sekali yang memahami Islam secara komprehensif dan integral. Umumnya mereka mengetahui ilmu pengetahuan dan wawasan keislaman hanya sebagai teori yang lebih banyak diperdebatkan daripada diaktualisasikan dalam keseharian.

USM STIS 2013/2014

Oleh karena itu, sangat tepat apabila upaya penyeimbangan aspek ruhani dari aspek-aspek lainnya harus didukung, dibantu, dan dilindungi sehingga pendidikan SDM dapat bergerak secara bersama. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan dan memajukan kualitas SDM sesuai dengan fitrah insani dan fitrah ilahi.

 

Dengan tujuan mulia tersebut, maka di lingkungan STIS perlu dibentuk suatu unit untuk mengintegrasikan aktivitas dakwah Islam sebagai upaya menuntut ilmu untuk beramal sekaligus merupakan ladang amal dan ilmu yang dimiliki, yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

 

 

TUJUAN

 

Menjadi dinamisator dan motivator segala kegiatan dakwah kampus.

Menjadi wadah pembinaan, pengembangan, dan pengoptimalan potensi diri.

Menjadi penggerak terwujudnya lingkungan islami.

 

Sumber : USM STIS 2013/2014

 

Selasa, 27 November 2012

2.1.7. The Need to Deleverage

38

The credit crunch took place against a backdrop of the long-term rise in consumer

indebtedness in the US. For

years,

US consumers have

been living beyond

 

their

means. Between

1972 and 2008, US consumer indebtedness, as a share of

GDP,

grew

from 60% to 120%. Even

when one excludes

mortgage debt, US consumers

carry more than 2.5 trillion USD in consumer credit – up more than 50%

from

1.6

trillion USD in 2000. Indeed, the explosion in mortgage lending was, in

part, driven by consumers using the boom in housing prices to take on more debt

in order to fuel further consumption, based on the theory that still higher prices

later would pay for money borrowed today.

The wide availability of cheap debt was a key factor fuelling the growth of the

US economy, and, to the degree that the US economy has been an engine of global

economic expansion, the growth of the world economy as well. US household consumption

accounts for an unusually high – and unsustainable – 70% of US GDP.

As

a

consequence, the savings

rate of US households, barely above

zero, has reached

the

lowest

level

since the Great Depression during these times. But, of course, it is

not

just consumer debt that has driven

the growth

of the US economy.

Between

 

2000

and 2007, corporate and government

debt also increased, causing total US

debt

to climb from 250% to 350% of GDP.

 

Financial institutions used debt to boost returns.

39

In parallel, outstanding debt

of the total US financial sector grew from 10 trillionUSD in 2002 to 16trillionUSD

in 2007. Corporations used debt to fund global expansion. And, of course, the federal

government

increased its debt to increase spending while keeping

taxes

low.

 

But

debt cannot grow

faster than income forever.

The

days

of such extreme

debtfuelled

expansion

in the US economy by leveraging

households and financial institutions

are definitively

over.

In the last years,

both consumers and financial institutions

need to deleverage.

The

only way

to prevent

this is a reallocation of leverage

 

40

38 Cf. P. Gumble, Subprime on the Rhine, in: Fortune, 2007, pp. 45-48.

39 By contrast, in the 30 years between 1950 and 1980, total US debt stayed between 125% and 155% of GDP.

40 The top five US investment banks, for example, increased their leverage from 21 times to 30 times between 2000

and 2007 in order to compensate for a sharp fall in their return on assets; this increase in leverage allowed them

to boost their total asset base from 1.5 trillion USD to 4.3 trillion USD.

45The Great Subprime Credit Crisis and it

 

Source : Perguruan Tinggi Kedinasan

 

Rabu, 21 November 2012

Ini adalah pertama kali nulis di blog. :)

Teman-teman ini adalah blog pertamaku. Aku baru buat blog dan diajari teman aku dengan akun twitter @riioCr

 

Ohya sebagai penghargaan dia hanya meminta memberi kredit link ke blog nya, gakpapa kan?

Ini credit link nya

Ini adalah postingan pertamaku, ayo kunjungi blog aku Rakuten.co.id: Toko online murah, serba ada Barang unik Jepang